Madu trigona tidak hanya digunakan untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Madu trigona juga merupakan obat herbal yang ampuh untuk mengurangi asam lambung. Asam lambung adalah salah satu gejala penyakit yang biasanya umum terjadi pada siapa saja, walaupun asam lambung bukan termasuk penyakit yang bisa menularkan.
Pernahkah Anda merasakan sesudah makan mengalami asam lambung naik ke kerongkongan? Gejala ini merupakan tanda bahwa Anda sedang mengalami gejala asam lambung yang meningkat, gejala asam lambung yang naik ini, dapat menyebabkan ketidaknyamanan.
Siapa pun yang menderita asam lambung pasti merasa tidak nyaman ketika kadar asam di perutnya tinggi. Penderita akan mengalami kembung, mual, dan rasa panas di dada atau heartburn, saat asam lambungnya naik.
Untuk mengurangi keasaman pada lambung, pasien dapat meminum obat yang diresepkan oleh dokter atau banyak tersedia di apotek. Ketika seseorang merasa resep dari dokter tidak memberikan efek penyembuhan yang nyata, maka dipilihlah pengobatan alami.
Tahukah Anda bahwa ada cara lain untuk bisa mengurangi asam lambung, yaitu salah satunya dengan cara mengkonsumsi madu. Beberapa penelitian dan pengalaman beberapa orang mengatakan bahwa madu trigona dapat menenangkan tenggorokan dan mengurangi gejala penyakit asam lambung.
Manfaat Madu Trigona untuk Asam Lambung
Madu trigona dapat bekerja dalam beberapa cara untuk membantu meringankan gejala asam lambung. Berdasarkan artikel yang diterbitkan dalam Journal of Medical Research, manfaat madu trigona yang utama untuk pencernaan diantaranya adalah:
Madu adalah sumber antioksidan dan penangkal radikal bebas, yang bisa berpotensi merusak selsel yang melapisi saluran pencernaan. Oleh karena itu, madu mencegah berbagai kerusakan yang bertahan di saluran pencernaan dengan menghilangkan radikal bebas.
Madu memiliki efek mengurangi esofagitis. Tekstur madu memungkinkannya untuk melapisi lapisan kerongkongan dengan lebih baik. Ini akan membuat Anda lebih sehat dan terlindungi dengan lebih baik.
Madu mengandung vitamin, mineral, enzim dan asam amino. Dengan bahan yang berbeda, madu digunakan sebagai obat tradisional untuk melawan bakteri, mengurangi peradangan, dan meredakan sakit tenggorokan.
Penelitian telah menunjukkan bahwa kandungan antibakteri madu mempercepat penyembuhan luka. Penelitian lain menunjukkan bahwa madu juga dapat digunakan sebagai cara alami untuk mengobati batuk.
Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa madu dapat membunuh bakteri Helicobacter pylori yang menyebabkan sakit maag. Beberapa penelitian lain di atas mengungkap potensi manfaat madu terhadap asam lambung.
Beberapa orang juga mengatakan bahwa madu dapat menurunkan asam lambung, hingga sakit tenggorokan. Namun, madu tidak dapat memperbaiki akar penyebab penyakit refluks asam lambung, yaitu kerusakan pada sfingter esofagus bagian bawah.
Selain itu, belum ada penelitian formal yang secara khusus menunjukkan manfaat madu untuk asam lambung. Secara pendekatan holistik untuk menjaga asam lambung dapat dicapai dengan mempertahankan berat badan ideal, menerapkan gaya hidup sehat, dan minum obat penurun asam lambung.
Baca Juga :
Bagaimana Cara Menggunakan Madu Trigona untuk Asam Lambung ?
Menurut tinjauan klinis yang diterbitkan dalam British Medical Journal, peneliti merekomendasikan bahwa orang dengan refluks asam lambung dengan cara minum madu yang kental.
Menurut laporan tersebut, salah satu peserta penelitian mengatakan bahwa gejala sakit maag yang disebabkan oleh peningkatan asam lambung berkurang setelah minum satu sendok teh madu yang kental tersebut.
Jika Anda merasa tidak nyaman meminum satu sendok teh madu, Anda bisa mencampurnya dengan secangkir air hangat. Selain itu, untuk mengurangi asam lambung, Anda bisa minum satu sendok teh madu sebelum makan dan sebelum tidur untuk mencegah asam lambung meningkat.
Madu umumnya aman untuk orang dewasa. Namun, berhati-hatilah dengan orang yang alergi terhadap serbuk sari atau lebah. Selanjutnya, penderita diabetes juga harus berhati-hati saat mengonsumsi madu, karena madu bisa mempengaruhi kadar gula darah. Selain itu, ibu hamil, ibu menyusui yang sedang mengonsumsi obat juga harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi madu.
Yang terpenting, madu tidak boleh diberikan kepada bayi di bawah usia satu tahun atau 12 bulan. Ini karena madu berisiko membawa bakteri Clostridium botulinum. Bakteri ini tidak berbahaya bagi anak-anak di atas usia satu tahun dan orang dewasa karena sistem kekebalan dan pencernaan mereka telah matang.
Jika seorang anak di bawah usia 1 tahun menelan bakteri Clostridium, bakteri tersebut dapat berkembang biak di usus dan mempengaruhi sistem saraf anak. Kondisi ini disebut botulisme pada bayi. Meskipun jarang terjadi, penyakit tersebut dapat menyebabkan komplikasi, bahkan bisa mengancam jiwa.
Meskipun penelitian tentang madu dan hubungannya dengan asam lambung masih terbatas, banyak orang masih menganggapnya sebagai cara yang aman untuk mengobatinya. Jika Anda memutuskan untuk mencoba madu, ingatlah hal berikut:
Dosis aman untuk mengkonsumsi madu adalah sekitar satu sendok teh per harinya. Madu mempengaruhi kadar gula darah, jadi penderita diabetes harus berhati-hati. Pengobatan alternatif ini dapat membantu, tetapi jika gejala refluks asam berlanjut, Anda harus segera pergi ke rumah sakit.